AKU DAN KELUARGAKU
GEREJA KECILKU
19 tahun lamanya aku telah hidup di dalam gereja kecil ditengah-tengah keluarga yang sangat aku cintai bersama Ibu, Bapak dan Kakakku. Ibu dan Bapakku dipertemukan di Jakarta dan menikah pada tanggal 25 April 1986 di Gereja St. Theresia di Jumapolo.
Ibuku bernama Elisabeth Sri Wiyanti yaitu anak ke 5 dari 9 bersaudara yang lahir dan besar di Jumapolo. Sejak lulus SMEA Ibu merantau ke Jakarta dan tinggal bersama Tantenya. Ibuku orang baik dan sangat sabar, rasa sayangnya kepada keluarga ia tunjukan melalui perhatiannya kepada keluarga. Ibuku adalah wanita yang cukup terampil, beliau senang sekali menjahit dan tidak jarang aku dibuatkan baju olehnya. Sampai-sampai Ibu pernah mengambil kursus menjahit disamping kesibukannya bekerja disebuah perusahaan swasta di Jakarta. Ibu juga bisa merajut dengan benang wol, dulu sewaktu SD aku sering dibuatkan kunciran oleh Ibu dengan warna yang bervariasi. Tidak hanya itu saja, Ibu juga pandai dalam hal masak-memasak bukan membuat kue juga ahli. Itulah yang membuat Ibu menjadi wanita yang terhebat dimataku.
Kemudian Bapakku bernama Petrus Pieter Riberu adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara yang lahir di Larantuka, Flores. Bapak mulai merantau sejak lulus SMA kepulau Jawa. Ia juga bekerja disebuah perusahaan swasta. Sosok orang yang baik dan tidak pernah mendidik buah hatinya dengan kekerasan. Bapak memiliki keahlian dalam seni ukir, dulu beliau sempat mengambil kursus mengukir di daerah Jepara, Jawa Timur. Keahliannya tersebut hanya dimanfaatkan untuk membuat hiasan ukir dirumah dan ada satu lemari besar dengan penuh ukiran yang dibuat dengan tangan Bapak sendiri. Hebatnya Dia.
Aku mempunyai satu saudara kandung yaitu kakakku bernama Yohanes Eka Prayudi. Dari kecil kami selalu bersama-sama tetapi kami tidak pernah akur. Karena kakakku adalah orang yang usil dan setiap hari pasti dia menjaili aku sampai aku kesal, kalau aku belum kesal dia tidak akan berhenti untuk menjaili aku. Sekarang dia masih kuliah semester 5 disalah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Eka begitu nama sapaannya waktu SMA mempunyai hobi jeprat-jepret dan bercita-cita menjadi fotografer hebat, setiap ada sesuatu yang dia kira menarik pasti dia segera mengambil kamera antiknya dan mulai deh menjepret.
Itulah keluargaku dengan segudang kehangatan, cinta dan kisah di dalamnya. Bagaimanapun aku bersyukur karena Tuhan sungguh baik, Dia memberikan Ibu, Bapak dan Kakak yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.
I LOVE YOU MY FAMILY
Yogyakarta, 2 september 2008