Cinta Bahasa Indonesia

Cinta Bahasa Indonesia

Selasa, 03 Desember 2013

Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat yang berisi tentang masalah pribadi, dan ditujukan untuk orang lain.

Hal-hal yang harus ada dalam surat pribadi:
1.      Nama tujuan
2.      Tempat dan tanggal
3.      Salam pembuka dan unsur pembuka
4.      Unsur isi
5.      Unsur penutup dan salam penutup
6.      Pembuat surat dan tanda tangan

Hal-hal yang Harus Diperhatikan:
1.      Fungsional dalam struktur
2.      Sopan dalam bahasa
3.      Komunikatif



Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang biasa terdapat dalam surat pribadi, yaitu:

Hiperbola
     Gaya bahasa yang berupa ungkapan melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan: jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya.
- Kurus kering tiada daya kekurangan pangan. sebagai pengganti kelaparan
- Tabungannya berjuta-juta, emasnya berkilo-kilo, rumahnya berpuluh-puluh, sawahnya berhektar-hektar. sebagai pengganti dia orang kaya

Simile
            Perbandingan dua hal yang berlainan dan dianggap sama dengan mempergunakan kata-kata pembanding (seperti, laksana, bagaikan, ibarat, dan lain sebagainya).
- Walaupun kita hanya teman, tetapi kita bagai pinang dibelah dua.

Personifikasi
            Gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
-          Hujan deras semalam memandikan seluruh hutan di Puncak.

Litotes
            Gaya bahasa yang berupa pernyataan mengenai sesuatu dengan cara menyangkal atau mengingkari kebalikannya atau sebenarnya.
-          Taufik Hidayat bukanlah pemain jalanan.
-          Silakan, jika kebetulan lewat, Saudara mampir ke pondok saya.

Metafora
            Gaya bahasa perbandingan tanpa kata seperti, bagaikan, bak, umpama, atau laksana, di antara dua hal yang berbeda secara singkat dan padat.
-          Pemuda adalah tulang punggung negara.

-          Raja hutan mengaum dengan kerasnya sebagai pertanda bahwa dia adalah sang penguasa hutan. 

Pantun

Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan.

Peran Pantun
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

Ciri-Ciri Pantun
1.     Tiap bait terdiri atas 4 baris.
2.  Baris pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan keempat disebut isi. Biasanya sampiran tidak berhubungan dengan isi.
3.    Setiap baris biasanya terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8-12 suku kata.
4.    Bersajak ab-ab

Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi :
1. Pantun anak-anak   
- pantun bersuka cita
Contoh:
Pergi ke pulau ada perunggu
Tiada tempat tiada tau
Bahagia telah lama menunggu
Akhirnya dapat yang aku mau
(kelas 7B)

       - pantun berduka cita
          Contoh:
Ayo kita bermain gundu
          Main gundu dirumah anda
          Aku menangis tersedu-sedu
          Sebab ayah telah tiada
          (kelas 7)
       - pantun jenaka
          Contoh:
Raja hutan singa namanya
          Sudah tua jadi keriput
          Benar-benar lucu rupanya
          Melihat harimau dikejar siput
          (kelas 7B)

2. Pantun anak muda
a.  Pantun nasib atau pantun dagang
          Contoh:
Kalau begini rambai padiku
Dipukul rebut gugur buahnya
Kalau begini sangsai hatiku
Jatuh merana kesudahannya

b.  Pantun berhubungan, meliputi:
       - pantun berkenalan
          Contoh:
Pergi ke taman bersama kita
          Karena tidak punya uang saku
          Wahai kau bidadari Jakarta
          Apakah engkau mau mengenalku
       (kelas 7)

       - pantun berkasih-kasihan
          Contoh:
Pagi-pagi nabrak kamu
          Siang-siang nabrak Obama
          Aku sayang kepada kamu
          Aku cinta kamu selamanya
          (kelas 7C)

       - pantun perceraian
          Contoh:
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan
       - pantun beriba hati
          Contoh:
Benang kusut di buat sumbu
jangan suka di buang-buang
Nasib hamba sebagai tebu
habis manis sepah di buang

3. Pantun orang tua
     pantun adat
     Contoh:
Pergi ke pasar membeli batik
     Ada batik mencolok mata
     Mari kita lestarikan batik
     Karena batik budaya kita
     (kelas 7C)

     pantun agama
     Contoh:
Saya sedang mau berkemah
     Di tengah-tengah hutan
     Saya bukan orang lemah
     Tetapi takut akan Tuhan
     (kelas 7C)

     pantun nasihat
          Contoh:
          Jalan-jalan keliling taman
Banyak sekali mawar putih
Janganlah membuang sampah sembarangan
          Agar lingkungan tetap bersih

         (kelas 7A)

BERITA

Pengertian Berita
Berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. (KBBI)

Ciri-Ciri Berita
1.     Aktual
Hangat, terbaru, terkini, tidak ketinggalan zaman (up to date) atau masih hangat, masih baru dan masih sesuai untuk dibicarakan.
2.    Faktual
Benar-benar terjadi, ada faktanya, jelas sumbernya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
3.    Penting
Sifatnya yang berdampak besar bagi masyarakat atau pemerintah.
4.    Menarik
Memicu rasa ingin tahu pembaca.

Unsur-Unsur Berita

 5W + 1H  atau  ADIKSIMBA

What – Apa           : apa yang terjadi, topik atau masalah yang menjadi pokok berita
Where – Di mana   : di mana peristiwa terjadi/tempat/ lokasi peristiwa
When – Kapan        : kapan peristiwa terjadi/waktu berlangsungnya peristiwa
Who – Siapa          : siapa yang terlibat atau pelaku dalam peristiwa
Why – Mengapa      : mengapa terjadi atau latar belakang terjadinya peristiwa
How – Bagaimana    : bagaimana peristiwa terjadi atau proses atau solusi

Bagian-Bagian Berita
1.     Kepala Berita (Headline) atau judul
2.    Waktu (Dateline)
3.    Teras (Lead)
4.    Tubuh (Body)
5.    Kaki (Leg)



Piramid Terbalik