Harapan Sebelah Tangan
Karya: Krisdianto Pangestu
Ribuan kelopak menatap matahari
Menunggu untuk berkembang, layu, kemudian mati
Tanpa berkedip, menantang hidup bersama
Tak tahu malu, mereka tetap menengadah
Meski harap musnah sudah
Ahh, di sana ada laut
Masih biru
Sementara kami berpaut
Menuju, dengan sembab pilu
Memar ini belum berakhir
Saat mereka masih mencibir
Sesuatu tentang harap
Kelak satu tangan, senyapBogor, April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar