Pengertian
Pengalaman
Pengalaman adalah kejadian atau
peristiwa yang pernah dialami, dijalani, dirasakan, ditanggaung.
Langkah-langkah
Menceritakan Pengalaman
1.
Mengingatkan pengalaman yang pernah dialami.
Ingat-ingatlah pengalaman yang pernah Anda alami.
Mulai dari pengalaman menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, menyebalkan, mengecewakan,
dll.
2.
Mencatat atau mendaftar pengalaman yang dialami.
Daftarlah pengalaman yang Anda ingat.
Contoh:
1) Liburan ke Hawai
2) Kucing kesayanganku mati
3) Menanti pengumuman kelulusan
4) Mengikuti MOPDB, dll
3.
Memilih salah satu pengalaman.
Setelah Anda mendaftar berbagi pengalaman yang
dialami. Dari sekian banyak pengalaman Anda,
pilihlah salah satu pengalaman yang paling menarik mengesankan bagi Anda.
Contoh:
Kucing kesayanganku mati
Anda bisa menjadikan daftar pengalaman yang Anda pilih sebagai
judul pengalaman atau memilih judul lain.
4.
Menulis kerangka
Buatlah kerangka karangan berdasarkan struktur isi
berbicara di depan umum yang terdiri dari:
1) Pembukaan (ucapan salam, tujuan, berbicara tentang
apa)
2) Isi (pokok-pokok isi yang
dibicarakan)
3) Penutup (ucapan terima kasih, salam)
Contoh:
Kerangka:
- Pembuka
- Kucing hadiah ulang tahunku dari papa.
- Aku sangat senang ketika mendapat hadiah
itu.
2. Isi
- Setiap hari kami selalu bermain bersama.
-
Kucingku mati tertabrak mobil.
- Aku tidak dapat menjaga hadiah dari papa.
3.
Penutup
- Papa tidak memarahiku.
- Papa berjanji akan membelikan kucing lagi
untukku.
5.
Mengembangkan kerangka menjadi paragraf.
Setelah Anda menyusun kerangka karangan,
selanjutnya kembangkanlah kerangka karangan Anda menjadi sebuah paragraf.
Contoh:
Selamat
siang teman-teman. Hari ini aku akan bercerita mengenai pengalaman aku yang
menyedihkan, yaitu kucing kesayanganku mati. Awal ceritanya begini, Minggu lalu
tepat tanggal 26 Agustus 2013 adalah hari ulang tahunku. Papa menghadiahkan
kucing lucu imut. Kucing hadiah ulang tahunku dari dan papa. Aku sangat senang
ketika papa memberikan kucing itu padaku. Nama kucingku Belang.
Aku
adalah anak tunggal dari kedua orangtuaku. Jadi, aku tidak mempunyai teman
bermain di rumah. Setiap hari aku selalu bermain dengan Belang, biasanya kami
bermain di halaman depan rumah. Suatu hari, Belang lari keluar pagar yang
terbuka. Kemudian “bruk” aku terdiam sejenak dan berlari keluar pagar. Aku
melihat Belang tak berdaya dengan darah disekujur tubuhnya. Belang tertabrak
mobil dan mati. Aku sangat sedih dan terpukul karena Belang mati. Aku pun
merasa tidk dapat menjaga hadiah yang diberikan papa padaku.
Ketika
papa pulang kerja, papa melihatku termenung di kursi ruang tamu. Papa
menghampiriku dan bertanya mengapa aku terlihat sedih. Saat itu aku sungguh
takut dimarahi papa karena tidak bisa menjaga hadiah papa dengan baik. Aku pun
memberanikan diri untuk menceritakan semuanya. Papa langsung memelukku dan
berkata, “Sudah jangan menangis, papa tidak marah kok.”. Aku langsung lega
mendengar papa berkata demikian. Papa pun berjanji akan membelikan kucing lagi
kepadaku. Sekian dulu cerita dariku teman. Terima kasih.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika kita berbicara di depan umum, yaitu intonasi, tempo,
volume, dan gesture.
1)
Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat; ketepatan penyajian
tinggi rendahnya nada dalam pelafalan. Untuk memudahkan pemahaman intonasi,
perhatikan contoh berikut:
(situasi: pada lomba pembacaan puisi, diumumkan
pemenang lomba. Dibarisan peserta terdengarlah kata berikut)
a. Hore kita
menang.
b. Yah
kalah.
2)
Tempo
Tempo adalah sesuatu yang berhubungan dengan cepat
lambatnya berbicara. Untuk memudahkan pemahaman tempo, perhatikan contoh
berikut:
a. Hai apa
kabar? (tempo lambat)
b. Hai apa
kabar? (tempo sedang)
c. Hai apa
kabar? (tempo cepat)
Jika kita sedang berbicara di depan kelas, kita
dapat menggunakan tempo berbicara sedang. Agar teman-teman yang lain dapat
menangkap dengan jelas apa yang kita sampaikan.
3)
Volume
Volume adalah tingkat kenyaringan atau kekuatan
suara. Untuk memudahkan pemahaman volume, perhatikan contoh berikut:
a. Hai apa kabar? (situasi: lawan bicara jauh,
berteriak)
b. Hai apa kabar? (situasi: bertatap muka,berjabat
tangan)
c. Hai apa kabar? (situasi: berbisik)
Jika kita
sedang berbicara di depan kelas, kita dapat menggunakan volume suara yang
nyaring. Agar suara kita didengar sampai ke teman-teman yang duduk dibangku
belakang.
4)
Gesture
Gesture adalah gerak tangan atau gerak anggota
tubuh yang sesuai dengan yang dibacakan. Untuk memudahkan pemahaman gesture,
perhatikan contoh berikut:
a. Hai. (tangan melambai)
b. Sakit hati aku mendengar semua itu. (tangan memegang
dada)
Jika kita
sedang berbicara di depan kelas, kita dapat memilih gerak tangan atau anggota
tubuh yang tepat sesuai dengan apa yang kita ingin sampaikan.
Ayo berbagi pengalaman bersama
teman-temanmu!
Hari ini kita belajar nilai KEBERANIAN dan KETEKUNAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar